English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

3 Februari 2012

Yogya Jadi Kota Wisata Buku

Hingar-bingar wisata di Yogyakarta tak hanya menyajikan keindahan alam, wisata kuliner, dan wisata budaya saja, tetapi kini juga dilengkapi wisata buku. Sebagai kota pendidikan dan budaya, Yogyakarta tidak lepas dari budaya membaca.
Wisatawan yang datang berombongan biasanya diarahkan untuk menjajal wisata buku. Satu di antaranya mengunjungi penerbit-penerbit buku yang tersebar di berbagai tempat. Bahkan, ada rombongan wisatawan yang mengikuti study tour perbukuan.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk mengangkat Yogyakarta menjadi daerah tujuan wisata buku. Ini juga untuk mewujudkan Yogyakarta menjadi Kota Perbukuan Nasional," kata Ahmad Fikri, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 1 Februari 2012.
Program itu dicanangkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Sebab, saat ini ada penurunan tingkat baca masyarakat terhadap buku. Penurunan itu diakibatkan oleh imbas perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan data IKAPI Pusat, indikasi menurunnya minat baca terjadi dengan semakin rendahnya daya beli buku di masyarakat yang hanya berkisar lima hingga 10 persen pada 2011. Penurunan penjualan buku itu tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah lain, termasuk Yogyakarta.
Dalam wisata buku itu, wisatawan diajak mengunjungi berbagai penerbit untuk mengetahui proses penerbitan buku. "Kami juga menyebar stiker ajakan membaca buku," katanya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Hukum, dan Hak Cipta IKAPI pusat, Abdul Haris, mengatakan IKAPI juga melakukan sejumlah upaya guna meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satunya adalah menjual buku tanpa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen. Saat ini, buku yang semacam itu hanya buku pelajaran sekolah karena pajak ditanggung pemerintah. "Dengan penghapusan PPN buku umum, maka akan mengurangi harga buku," kata Haris.
Selama 2011, produksi berbagai jenis buku baru oleh anggota IKAPI mencapai 12 ribu judul. Targetnya, tahun ini mencapai 23 ribu judul buku baru.
Dia mengakui, perkembangan teknologi informasi membuat masyarakat lebih memilih membeli pulsa ponsel ketimbang membeli buku. Padahal, ada perbedaan yang signifikan. Membaca informasi, orang menjadi tahu. Tetapi dengan membaca buku, orang menjadi tahu dan pintar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar