DEPOK - Pemerintah berencana mengoperasikan kereta api
supercepat di jalur Jakarta-Surabaya. Kereta yang diberi nama Argo
Cahaya ini akan melayani sembilan stasiun sepanjang rute dua kota
tersebut. "Kurang dari tiga jam sudah sampai di Surabaya, yang berjarak
665 kilometer dari Jakarta," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang
Susantono, Rabu 25 Januari 2012.
Dia menjelaskan,
kereta supercepat ini akan mengadopsi kereta sejenis -- Shinkansen--
yang dioperasikan di Jepang. Dana yang dibutuhkan untuk megaproyek ini
sekitar Rp 150-180 triliun. Untuk membangunnya, dibutuhkan waktu lima
tahun.
Untuk tahap awal, kata Bambang, pemerintah akan
melakukan studi proyek kereta supercepat ini. "Persiapan Argo Cahaya
harus matang. Memang sudah ada investor, tapi baru ngomong-ngomong
saja.”
Beberapa investor yang akan diajak bekerja sama
berasal dari Jepang dan Cina. Rencananya, pembiayaan proyek ini berasal
dari anggaran negara dan swasta. "Tak mungkin hanya dari swasta.”
Terkait dengan pembangunan jalur ganda (double track) Jakarta-Surabaya,
menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Asril Syafei,
masih kekurangan dana sebesar sebesar Rp 1,8 triliun. »Tambahan ini demi
target operasional. Jika tidak, akan mundur terus,” ujarnya kemarin.
Cepat atau lambatnya jalur ganda ini bergantung pada komitmen
pemerintah dalam membiayai proyek. Asril menilai pemerintah belum
optimal mendukung proyek jalur kereta ini. Meski begitu, kata dia,
pihaknya menargetkan proyek itu selesai pada 2013.
Jalur
ganda ini nantinya tidak hanya melayani angkutan penumpang, tapi juga
angkutan kontainer dari Jakarta ke Surabaya. Jika rampung dibangun,
waktu tempuh kereta akan lebih singkat. »Bisa kurang dari 12 jam.”
Sebelumnya, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional, Dedy Supriadi Priatna, mengatakan total dana yang
dibutuhkan untuk jalur ganda ini sebesar Rp 9,8 triliun. Menurut dia,
kekurangan biaya sebesar Rp 1,8 triliun akan diusulkan dalam APBN
Perubahan 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar